Sabtu, 11 Agustus 2012



Bisik naluri suram tampak 

Gulita memang menghadang.. 
Namun akar hati takkan terdera,,
Lagi bersolek bagai penyair.. 
Tak berdaya menempuh bila terucap kala.. 

Biar rindu menggebu.. 
Namun bila tak berdaya berpaling saja.. 
Tak bisa merambat asa bila kau berpaling jua.. 
Hantu itu adalah kau seorang.. 

Aku tak ragu akan cahaya,, 
Sekalipun aku gelap tak nampak.. 
Aku berdebu nan berlumut,, 
Tapi segera aku akan basuh dengan air sutra.

Aku yang terdera pilu.. 
aku tak peduli engkau raga sembilu.. 
Pahitmu ilusi saja,, 
Kadang memang bualan semata,. 
Namun selamanya hanyalah itu .. 
Tak daya bila rumput kugores bejana.. 
Besipun apalagi tak sanggup terdera.. 
Ibarat racun puitis ku senandung.. 
Kau tak nampak dimata.. 
kau khayal semata.. 
Tak ayal segala canda.. 
Bualan semata.. 


 

Senin, 02 April 2012



Mawar itu........ 



Mawar itu bersemi kembali 

Setelah kemarin aku tertusuk durinya 
Mawar itu kusirami kembali 
dan kuharapkan sari dan wewangiannya 
bukan durinya 


Telah kulupakan luka kemarin 
Semoga tiada luka lagi 
Mawarku yang semerbak mewangi 
Berikanlah semerbakmu itu hanya untukku 
dan berikanlah durimu untuk yang lain 


Aku tak sabar ingin memetikmu 
Gairahku selalu terpacu untuk terus mencintaimu 
Meski aku telah luka namun luka itu tertutupi oleh besarnya Cintaku 


Mawarku... 
kau terindah untukku..

Kamis, 08 Maret 2012

Kau yang menanam JANJI kau pula yang MENCABUTNYA


Tak pernah terbayangkan rasa percayaku padamu kau khianati.. 
Kau ingkari janji untuk yang kesekian kali... 
Kau yang bersedia berjanji.. 
Kau yang menginginkannya.. 
Kau pula yang mengingkarinya.. 


Apa yang ada dipikiranmu.. 
Sehingga kau mempermainkan janji yang kau buat atas nama Allah dan Rasulnya? 
Aku disini yang tersakiti hingga berlinangan air mata.. 
Kau telah mengiris hati ini.. 
Begitu dalam aku mencintaimu.. 
Tapi kau tidak memperdulikanku.. 
Egoismu sungguh terlalu.. 
Menusuk hati dan jiwaku.. 
Tak ada sedikitpun penyesalan dan kata maaf yang kau ucapkan padaku.. 
Hampa kini hidupku.. 
Kaupun kini berlalu tanpa memandang aku yang menderita kau sakiti.. 
Perlahan aku akan terbunuh oleh perasaanku yang dalam padamu.. 
Kau mainkan janji dan kepercayaanku.. 
kau hina aku dibelakangku.. 
kau pula yang memaki aku dengan kata-kata kasar dan amarahmu.. 
Aku hanya pasrah padamu ya Allah.. 
Hukum ia atas apa yang telah dilakukannya padaku.. 
semua yang telah aku lakukan untuknya tak pernah jadi sesuatu untuknya.. 
hanya berlalu seiring waktu berlalu.. 
semua terhempas layaknya debu.. 
Aku mungkin sampah baginya.. 
Aku hanya bisa mengemis cinta padanya.. 
ia tak perdulikan aku.. 
ia berubah seiring banyaknya lelaki yang menghampirinya.. 
Ya Allah bathin ini sakit.. 
air mata terus mengalir tak tertahankan.. 
Karena dia.. karena keegoisannya yang teramat sangat.. 
Kini aku hanya meratap dalam pilu.. 
bersedih dalam dilema.. 
hati ini layaknya diiris-iris pisau sembili nan tumpul.. 
dibelakangku ia tak peduliakn aku dan perasaanku. 
Namaku tak lagi istimewa dihatinya.. 
Cintaku tak lagi ia butuhkan.. 
Aku hancur.